A. Pengertian Filsafat dan Pendidikan
Kata filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu
philosophia yang berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata “philos” yang
berarti cinta, senang dan suka, serta kata “Sophia” berarti pengetahuan,
hikmah, dan kebijaksanaan (Ali, 1986: 7). Hasan Shadily (1984: 9) mengatakan
bahwa filsafat menurut asal katanya adalah cinta akan kebenaran. Dengan
demikian, dapat ditarik pengertian bahwa filsafat adalah cinta pada ilmu
pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan kebijaksanaan. Jadi, orang
yang berfilsafat adalah orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan,
ahli hikmah dan bijaksana.
Arti pendidikan secara etimologi yaitu paedagogie
berasal dari bahasa yunani, terdiri dari kata “Pais” artinya anak, dan “again”
diterjemahkan membimbing, jadi paedagogie yaitu bimbingan yang diberikan kepada
anak. Menurut John Dewey pendidikan adalah proses pembentukan
kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam
dan sesama manusia.
Berbagai pengertian filsafat pendidikan telah dikemukakan para ahli.
Menurut Al-Syibany (1979: 36), filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran
yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan. Artinya, filsafat pendidikan
dapat menjelaskan nilai-nilai dan maklumat-maklumat yang diupayakan untuk
mencapainya.
Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai
kaidah filosofis dalam bidang pendidikan yang menggambarkan aspek-aspek
pelaksanaan falsafah umum dan menitikberatkan pada pelaksanaan prinsip-prinsip
dan kepercayaan yang menjadi dasar dari filsafat umum dalam upaya memecahkan
persoalan-persoalan pendidikan secara praktis.
B. Pengertian
Ontologi, Epistemologi, dan aksiologi
Ontologi
berarti ilmu filsafat yang menyelidiki alam nyata dan bagaimana keadaan yang
sebenarnya: apakah hakikat dibalik alam nyata ini. Ontologi meyelidiki hakikat
dari segala sesuatu dari alam nyata yang sangat terbatas bagi panca indera
kita. Bagaimana realita yang ada ini, apakah materi saja, apakah wujud sesuatu
ini bersifat tetap, kekal tanpa perubahan, apakah realita berbentuk satu unsur
(monisme), dua unsur (dualisme), ataukah terdiri dari unsur yang banyak
(pluralisme).
Epistimologi
adalah pengetahuan yang berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti apakah
pengetahuan, cara manusia memperoleh dan menangkap pengetahuan dan jenis-jenis
pengetahuan. Menurut epistimologi, setiap pengetahuan manusia merupakan hasil
dari pemeriksaan dan penyelidikan benda hingga akhirnya diketahui manusia
(Salam, 1988: 19). Epistemologi membahas sumber, proses, syarat, batas
fasilitas, dan hakikat pengetahuan yang memberikan kepercayaan dan jaminan bagi
guru bahwa ia memberikan kebenaran kepada murid-muridnya (Muhammad Noor Syam,
1986: 32).
Sedangkan aksiologi
menyangkut nilai-nilai yang berupa pertanyaan apakah yang baik atau bagus itu.
Dalam definisi lain, aksiologi merupakan suatu pendidikan yang menguji dan
mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia. Untuk
selanjutnya, nilai-nilai tersebut ditanamkan dalam kepribadian anak (Ibid,
1986: 95).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar